LAPORAN
KEGIATAN ON
THE JOB LEARNING
PROGRAM
PEMERATAAN MUTU PENDIDIKAN
MELALUI
PROGRAM PERTUKARAN PTK SMA
TAHUN 2012
A. PENDAHULUAN
Untuk
mempercepat peningkatn mutu pendidikan menengah, khususnya di SMA, Direktorat
Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Menengah, Direktorat Jenderal
Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2012
menyelenggarakan program “Pemerataan Mutu Pendidikan Kepala Sekolah Menengah
Atas”. Dalam program ini, sekolah-sekolah yang dianggap belum maju (selanjutnya
disebut sekolah imbas) dimitrakan dengan sekolah-sekolah yang sudah maju
(selanjutnya disebut sekolah pengimbas) dengan maksud terjadinya pendampingan,
pembimbingan, dan pengalihan pengalaman manajerial dari sekolah pengimbas
kepada sekolah imbas. Dengan demikian, akan terjadi peningkatan kinerja
manajemen pada sekolah-sekolah imbas yang pada gilirannya akan mendorong
terjadinya peningkatan mutu pada sekolah-sekolah imbas.
SMA
Islam Simongagrok merupakan salah satu sekolah yang menjadi peserta dalam
program ini, yaitu sebagai sekolah imbas. Dalam program ini SMA Islam
Simongagrok dimitrakan dengan SMA Negeri 2 Pare, Kediri. Adapun kegiatan yang
harus dilakukan oleh SMA Islam Simongagrok sebagai sekolah imbas adalah (1)
pembekalan melalui bimbingan teknis, (2) On The Job Learning (OJL), (3) In
House Training (IHT), (4) pelaporan, (5) diseminasi dan seminar.
On
The Job Learning (OJL) merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh SMA
Islam Simongagrok dalam mengikuti program ini. Dalam kegiatan OJL, SMA Islam
Simongagrok praktik belajar pada SMA Negeri 2 Pare. Adapun materi yang harus
dipelajari antara lain (1) manajemen sekolah, (2) proses pembelajaran, dan (3)
pemberdayaan masyarakat.
Berapa
hal berkaitan dengan keunggalan sekolah pengimbas telah diperoleh. Berkaitan
dengan itulah perlu disusun laporan hasil kegiatan OJL.
B. PELAKSANAAN
KEGIATAN
1. Tempat
Kegiatan
Kegiatan
OJL dilaksanakan di SMA Negeri 2 Pare Jalan Pahalawan Kusuma Bangsa 28 Pare
Kediri.
2. Waktu
Kegiatan
Kegiatan
OJL dilaksanakan mulau hari Jumat, 15 Juni 2012 hingga Minggu, 17 Juni 2012.
3. Deskripsi
Data
a. Manajemen
Sekolah
1) Manajemen
Sekolah
SMA
Negeri 2 Pare telah menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah. Hal ini nampak pada
cara pengambilan keputusan yang melibatkan semua warga sekolah berikut mitra
kerjanya, terutam komite sekolah dan orang tua. Hubungan antara pimpinan dan
bawahan akrab dan harmonis. Kondisi lingkungan sekolah sangat mendukung
terwujudnya masyarakat belajar.
2) Ketenagaan
Status
Kepegawaian
PENDIDIK
|
TENAGA KEPENDIDIKAN
|
TOTAL
|
||||
PNS
|
NONPNS
|
JUMLAH
|
PNS
|
NONPNS
|
JUMLAH
|
|
60
|
15
|
75
|
6
|
21
|
27
|
102
|
Pendidikan
Terakhir
PENDIDIK
|
TENAGA KEPENDIDIKAN
|
TOTAL
|
||||||||
D3
|
S1
|
S2
|
S3
|
JML
|
SMP
|
SMA
|
S1
|
S2
|
JML
|
|
3
|
68
|
4
|
-
|
75
|
4
|
17
|
6
|
-
|
27
|
102
|
3)
Sarana Prasarana
SMA
Negeri 2 Pare berdiri di atas lahan seluas 27.419,.26 m2. Boleh
dikatakan sarana prasarana SMA Negeri 2 Pare lebih dari lengkap. Bahan ajar
guru dan siswa lengkap. Ruang teori sesuai dengan rombongan belajar,
perpustakaandan laboratorium fisika,
kimia, biologi masing-masing 1 unit, laboratorium komputer/mutimedia 2 unit.
Sekolah ini juga dilengkapi dengan ruang Teacher Resource Research Centre.
Kondisi yang demikian memungkinkan terlaksnanya pembelajaran berbasis ICT.
4)
Penggalian Sumber Keuangan
Keuangan
SMA Negeri 2 Pare bersumber dari sumbangan orang tua/wali peserta didik,
pemerintah pusat, dan pemerintah daerah.
5)
Pengelolaan Keuangan
Keuangan
SMA Negeri 2 Pare dikolola secara efektif, transparan, dan akuntabel. Secara
berkala diadakan pelaporan keuangan kepada komite sekolah, orang tua/wali
peserta didik, dan Dinas Pendidikan kab. Kediri.
b. Kegiatan
Pembelajaran
SMA
Negeri 2 Pare menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum
sekolah disusun berdasarkan hasil analisis konteks.
Dalam
pelaksanaan pembelajaran, pendidik diwajibkan menyusun silabus, program
tahunan, program semester, analisis perhitungan KKM, dan rencana pelaksanaan
pembelajaran. Rencana pepbelajaran yang disusun peendidik telah mengakomodasi
pendidikan karakter bangsa.
Pembelajaran
dilaksanakan berdasarkan rencana yang telah disusun oleh pendidik. Agar
pemebelajaran sesuai dengan tujuan sekolah, kepala sekolah dengan dibantu oleh
pendidik senior mengadakan supervisi, baik akademis maupun klinis.
Pendidik
melaksanakan evaluasi pembelajaran, baik proses maupun hasil. Penilaian proses
dilaksanakan ketika pembelajaran berlangsung, evaluasi hasil dilaksanakan dalam
bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, dan ulangan akhir
semester/ulangan kenaikan kelas. Hasil ulangan dianalisis untuk melihat peserta
didik yang sudah memenuhi KKM atau belum. Kepada peserta didik yang sudah
memenuhi KKM diberi pengayaan materi, dan yang belum memenuhi KKM diharuskan
mengikuti remidi. Pelaksanaan remidi tidak harus dilakukan oleh pendidik.
Pendidik dapat menyarankan peserta didik yang belum memenuhi KKM minta bantuan
temannya untuk memahami konsep pembelajaran dengan prinsip tutor sebaya.
Terjadi
hubungan yang harmonis, akrab, dan bersahabat antarwarga sekolah. Pendidikan
karakter diterapkan dalam berbagai aspek, termusuk dalam muatan lokal
pendidikan budi pekerti.
Untuk mendapatkan peserta
didik yang berkualitas, sekolah mengadakan tes tulis dan kemampuan bahasa
Inggris serta tes psikologi pada saat penerimaan peserta didik baru. Hasil tes
tulis dan tes psikologi dipadukan dengan nilai ujian nasional untuk menentukan
calon peserta didik yang diterima atau tidak dengan komposisi tes tulis (50%),
tes pskologi (25%), dan NUN (25%). Hasil tes psikologi selanjutnya juga
digunakan untuk mengadakan bimbingan studi dan bimbingan karier siswa, terutama
untuk pemilihan program studi kelas XI/XII dan pemilihan program untuk
mengikuti seleksi perguruan tinggi setelah lulus.
c. Pembinaan
Peran Serta Masyarakat
Dalam
meningkatkan mutu pendidikan, SMA Negeri 2 Pare membina hubungan positif dan
partisipatif dengan masyarakat, antara lain komite sekolah, orang tua/wali
peserta didik, alumni, dunia usaha dan dunia industri. Komite sekolah dan orang
tua/wali peserta didik dilibatkan dalam menentukan berbagai kebijaksanaan
sekolah, misalnya dalam penggalian sumber dana dan tata tertib sekolah. Alumni
dilibatkan dalam penggalian dana dan berbagai kegiatan, terutama pembinaan
kegiatan ekstrakurikuler, dunia usaha dan industri dilibatkan dalam peningkatan
mutu. Dunia usaha dan dunia industri yang sudah bekerja sama dengan SMA Negeri
2 Pare antara lain Indosat, Lembaga Pendidikan Terra Komputer, dan PT Kimia
Farma.
d. Organisasi/Kelembagaan
Sekolah
Organisasi
atau kelembagaan sekolah disusun sesuai dengan kebutuhan. Dalam hal ini, kepala
sekolah dibantu oleh empat orang wakil kepala sekolah (Kurikulum, Kesiswaan,
Sarana, dan Komunikasi/Kerja Sama) dan Penanggung Jawab Program RSBI. Dalam
bidang adminsitrasi, kepala sekolah dibantu oleh Koordinator TU. Dalam bidang
manajemen kepala sekolah dibantu oleh WMM.
C. HASIL
YANG DIPEROLEH
1. Pengambilan
keputusan partisipatif dengan melibatkan seluruh komponen sekolah dan mitra
kerja sekolah.
2. Pengelolaan
sarana prasarana yang memungkinkan terwujudnya masyrakat belajar.
3.
Penggalian keuangan dengan
melibatkan komite sekolah dan orang tua siswa, terutama untuk kegiatan-kegiatan
kesiswaan.
- Reviu
KTSP dan analisis konteks setiap tahun.
- Perangkat
pembelajaran (terutama silabus dan RPP) sudah disusun sendiri oleh
pendidik dengan mempertimbangkan kondisi sekolah serta direviu setiap
tahun.
- Pelaksanaan
pendidikan karakter baik pada saat pembelajaran maupun di luar
pembelajaran, termasuk pada strukutur muatan lokal yang disebut pendidikan
budi pekerti.
- Penerapan
hasil tes psikologi untuk pertimbangan pemilihan program studi kelas
XI/XII dan pemilihan progam dalam seleksi perguruan tinggi.
8.
Pengelolaan keuangan yang
efektif, transparan, dan akuntabel.
- Pemberdayaan
peran serta masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan.
- Penataan
organisasi yang fungsional dan susuai dengan kebutuhan.
D. REKOMENDASI
DAN TINDAK LANJUT
1. Perlu
adanya peningkatan peran peserta didik, orang tua/wali peserta didik, dan
komite sekolah dalam pengambilan keputusan sekolah.
2. Sarana
prasarana, terutama perpustakaan dan laboratorium perlu ditata dalam rangka
menunjang terjadinya masyarakat belajar.
3. Perlu
ditingkatkan peran komite sekolah dan orang tua/ peseta didik dalam penggalian
keuangan, juga perlu adanya sumber lain dalam penggalian keuangan.
4. Perlu
adanya pelaporan keuangan secara berkala baik kepada orang tua/wali peserta didik,
komite sekolah, dan dinas pendidikan.
5. Perlu
diadakan workshop untuk meningkatkan kompetensi pendidik dalam menyusun
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.
6. Perlu
peningkatan pendidikan karakter, terutama hal-hal praktis di luar kegiatan
belajar mengajar.
7. Dalam
pemiihan jurusan, selain bakat, minat, dan kemampuan peserta didik, hasil tes
pesikologi dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan.
8. Perlu
adanya revitalisasi peran komite sekolah dan orang tua/wali peserta didik.
9. Perlu
dibentuk forum alumni SMA Negeri Plandaan.
10. Diupayakan
adanya kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri.

![]()
Mengetahui
Kepala Sekolah Pengimbas,
Drs. H. Muh. Tamyiz
NIP 19600118 198703 1 007
|
Mojokerto, 18 Juni 2012
Kepala Sekolah Imbas,
Imron Effendy, S.Pd, M.MPd
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar